Hari Raya Galungan: Sejarah, Makna, dan Rangkaian Acara

Umat Hindu tentu mempunyai Hari Raya lainnya selain Nyepi untuk dirayakan yang salah satunya adalah Hari Raya Galungan. Hari Raya Galungan dirayakan setiap Enam Bulan Bali yaitu 210 Hari pada Hari Buddha Kliwon Dungulan. Diperingati sebagai Hari Kemenangan Dharma yang melawan Adharma. Hari Raya Galungan juga dirayakan untuk memperingati terbentunya Alam Semesta dan juga seluruh isinya yang ada. Dan Slot Terbaru ini bisa membantu kalian mendapatkan keuntungan dengan cepat dan mudah agar bisa merayakan Hari Raya bersama Keluarga.

Hari Raya Galungan dirayakan dengan Umat Hindu melakukan Ibadan dan serangkaian Ritual seperti Penyucian Diri Lahir dan Batin. Dan memberikan sesajen untuk Sang Hyang Widhi untuk keselamatan. Dan setelah itu Umat Hindu akan berkunjung ke Sanak Saudara.

Asal Usul Galungan

Galungan itu dari Bahasa Jawa Kuno yang artinya “Bertarung”. Untuk Masyarakat Bali menyebuatnya “Dulungan” yang artinya menang. Menurut Umat Hindu, Dulu ada Raja Bernama Mayadenawa yang memiliki sakit saat melakukan kejahatan selama hidupnya. Mayadenawa membuat rakyatnya untuk menyembah kepada dirinya dan bukan kepada Dewa.

Seorang Bernama Mpu Sangkul Putih meminta petunjuk dari Maha Kuasa. Dan mendapat pesan untuk ke Jawa Dwipa atau India untuk bantuannya dan katanya dia mendapat bantuan dari Dewa Indra yaitu Dewa yang menguasai Cuaca. Singkat cerita, Mayadenawa dan Mpu Sangkul bertempur diakhiri dengan kekalahan Mayadenawa. Dari sinilah Hari Raya Galungan dirayakan untuk Hari Kemanangan Dharma melawan Adharma.

Makna Hari Raya Galungan

Sesuai Mitos dari Umat Hindu yang dipercaya, Hari Raya Galungan untuk memperingati Kemenangan Dewa Indra melawan Kejahatan Mayadenawa. Inti dari Hari Raya Galungan sendiri adalah untuk Manusia bisa mengendalikan hawa nafsunya terutama yang buruk dan dapat menggangu kehidupan dan tentram dalam hidup. Umat Hindu memiliki kepercayaan dimana Hawa Nafsu terbagi menjadi Tiga yaitu :

  • Kala Amangkutat yaitu Nafsu ingin berkuasa
  • Kala Dungulan yaitu Nafsu ingin merebut milik dan hak orang lain
  • Kala Galungan yaitu Nafsu ingin selalu menang dengan segala caranya

Hari Raya Galungan juga untuk mengucap Syukur Umat Hindu atas berkat yang diberikan Maha Kuasa dan Alam Semesta yang diciptakannya.

Rangkaian Hari Raya Galungan

  • Tumpek Wariga
  • Sugihan Jawa
  • Sugihan Bali
  • Hari Penyekaban
  • Hari Penyajan
  • Hari Penampahan
  • Hari Raya Galungan
  • Hari Umanis Galungan
  • Hari Pemaridan Guru
  • Ulihan
  • Hari Pemacekan Agung
  • Hari Kuningan
  • Hari Pegat Wakan

Untuk Umat Hindu juga terdapat beberapa kegiatan yang bisa dilakukan saat Hari Raya Galungan seperti Sembayang di Rumah dan Pura. Umat Hindu juga memberikan sesajen kepada Sang Hyang Widhi. Di Bali sendiri, Hari Raya Galungan identic dengan Penjor yang hiasi jalan jalan. Penjor merupakan Bambu yang dihias sesuai Tradisi Masyarakat Bali.